Kerja sama antara Universitas Hasanuddin dan Pemerintah Desa Pattallikang, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, menghasilkan inisiatif inovatif dalam bidang pertanian. Pada tanggal 12 Januari 2025, mahasiswa yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Hasanuddin memperkenalkan pemanfaatan terasi sebagai bahan dasar pembuatan pupuk organik. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tanaman dan mendorong praktik pertanian berkelanjutan di Desa Pattallikang. Desa Pattallikang, yang terletak di Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, dikenal sebagai salah satu desa dengan potensi pertanian yang signifikan. Namun, penggunaan pupuk kimia yang berlebihan telah menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Mahasiswa KKN-T, di bawah bimbingan dosen pembimbing lapangan dan bekerja sama dengan aparat desa serta petani setempat, melakukan serangkaian uji coba dan pelatihan untuk mengolah terasi menjadi pupuk organik. Terasi, yang merupakan produk fermentasi ikan atau udang, kaya akan kandungan nitrogen, fosfor, dan kalium, unsur hara penting yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan. Proses pengolahan terasi menjadi pupuk relatif sederhana dan dapat dilakukan oleh masyarakat desa. Metode ini juga dinilai ekonomis karena memanfaatkan limbah atau produk sampingan dari industri perikanan yang biasanya terbuang. Melalui program pelatihan yang intensif, mahasiswa KKN-T mengajarkan teknik pembuatan pupuk terasi kepada para petani di Desa Pattallikang. Selain itu, mahasiswa juga melakukan demonstrasi plot percontohan untuk menunjukkan efektivitas pupuk terasi terhadap pertumbuhan dan hasil panen berbagai jenis tanaman. Program ini diharapkan dapat memberikan solusi berkelanjutan bagi peningkatan produktivitas pertanian di Desa Pattallikang, sekaligus mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Penerapan pupuk organik berbasis terasi ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong pertanian organik dan berkelanjutan. Diharapkan, inisiatif ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kabupaten Gowa dan wilayah sekitarnya untuk mengadopsi praktik pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Keberhasilan program ini juga menunjukkan peran penting perguruan tinggi dalam mendukung pembangunan daerah melalui program pengabdian masyarakat yang inovatif dan bermanfaat. Penulis: Zakiahtu Nisa